Merupakan
suatu kelumrahan yang memang telah tergariskan bagi setiap manusia untuk meraih
mendapatkan dan memiliki segalanya serba “wah”. Baik dalam perekonomian, karir,
kemewahan, nama besar dan yang lain yang semuanya memiliki orientasi pada
eksistensi pada mata manusia yang melihat dengan pandangan yang begitu tinggi.
Tentu, tidak
semua manusia demikian adanya, diantara manusia yang ada, sebagian pasti ada
yang berbeda. Mungkin saja sebagaimana yang diuraikan diatas adalah bagian dari
yang kebanyakan. Begitu kompleksnya sifat yang ada dalam diri manusia, maka
potensi untuk menjadi segalanya juga sangat tidak menutup kemungkinan, itu lah
sebabnya manusia harus melakukan kendali diri guna menyeimbangkan setiap
langkah gerak dan sikap.
Dalam
kehidupan sehari hari tentu tidak lepas dari interaksi secara sosial, baik itu
individu dengan invidu, individu dengan golongan atau pun golongan dengan
golongan. Interaksi sosial adalah sebuah keniscayaan yang ada dalam diri setiap
manusia, karena setiap manusia membutuhkan pihak lain. Itulah sebabnya manusia
di sebut makhluk sosial.
Sebagaimana
yang tertulis di bagian awal, bahwa dalam beriteraksi, setiap individu memiliki
keinginan untuk selalu tampak “lebih” dari satu individu yang lain, dari
berbagai sisi kehidupan harus selalu tampak lebih unggul, suatu keniscayaan
ketika yang demikian terbersit dalam benak fikiran dan membuat manusia
berhasrat. Namun yang menjadi pertimbangan adalah tentang bagaimana cara
menampilkan dan cara mendapatkannya. Jika semua itu diraihnya dengan bersusah
payah, usaha yang begitu tekun, keras yang tak mengenal lelah, maka semua akan
sangat tampak dihadapan manusia, terlihat begitu istimewa bahkan sangat mulia.
Kekaguman setiap yang melihat tidak ada henti-hentinya untuk memuji atas
keberhasilannya ketika semua mampu disajikan dengan skill invidu yang mampu
meraih segalanya secara arif dan bijaksana. Bahkan mungkin doa dari setiap
teman, tetangga atau mungkin dari setiap mereka yang memandang.
Jika semua
berjalan sebagaimana mestinya, maka semua akan baik baik saja, tidak akan
menimbulkan permasalahn, baik antar invidu maupun sosial. Karena semua berjalan
sesuai yang telah digariskan sebagai norma yang tertulis dan tidak tertulis
tidak ada yang tertabarak dalam melanngkah untuk meraih apa yang di cita-citakan
setiap invidu.
Persoalan
akan timbul , ketika ada invidu yang bergerak melangkah mencoba untuk meraih
dan memiliki segalanya, hidup mewah, harta melimpah, nama besar yang bergitu
tersohor, namun semua itu dilakukan dengan tidak memiliki nilai pada sesamanya.
Jika kita meraih keuntungan dari invidu lain, maka itu bukan perkara yang tidak
boleh atau dilarang, namun yang menjadi persoalan adalah, ketika meraih
keuntungan dengan merugikan pihak lain, apakah yang demikian masih dapat
dikatakan keberhasilan dalam ia meraih kesuksesan. Kesuksesan yang bagaimanakah
yang dapat dikatakan berhasil. Tidak ubahnya seperti binatang yang tangguh yang
akan menjadi penguasa dalam suatu wilayah ketika tidak ada yang mampu
mengalahkan, hukum rimba berlaku demikian, karena siapa yang kuat dialah yang
menjadi penguasa, lalu apa bedanya manusia dengan binatang jika keuntungan di
peroleh dengan mengabaikan selain dirinya, apakah pihak lain diuntungkan pula
atau justru sebaliknnya, dirugikan.
Kembali pada
sifat manusia yang begitu sangat kompleks, bahwa keseluruhan unsur terdapat
dalam diri manusia, jika tidak mampu mengendalikan, maka salah satu diantaranya
akan menjadi lebih dominan. Ketika hasrat kekuasaan lebih menguasai tanpa
melakukan pertimbangan rasio dan hati, maka kebringasan yang akan terjadi, itulah
sebabnya sebagian kecil yang memahami arti kepedulian, terhadap sesama, sulit
mencari teman terlebih sahabat karib, sahabat sejati yang akan setia dalam
setiap kondisi dan keadaan, sukar maupun duka, jika tidak memiliki keuntungan
ketika bergaul bersamanya, atau setidaknya tidak ada sesuatu yang akan di
peroleh, maka beralih atau mungkin meninggalkan untuk mencari yang lain, karena bukan tidak mungkin bahwa, tidak ada
pertemanan atau persahabatan yang sejati, namun, yang ada adalah kepentingan
yang abadi.
#Justmyopinion.