Pedihmu kini pedihku jua, begitu pula dengan
senyummu kini menjadi bahagiaku. Dua raga menjadi satu, satu jiwa untuk satu
tujuan, tujuan menggapai kebahagiaan dunia akhirat atas ridho Ilahi sang Maha
Tunggal. Sebagai makhluk yang lemah tanpa daya dan upaya, tentu tidak mampu
berbuat sesuatu tanpa seizinNya.
Bukan karena diri yang berlumur
dosa ini yang menjadikan rasa cinta dan rindu hadir, tumbuh dan berkembang di
dalam hati, bukan pula ia sosok wanita yang kini disandingkan dalam perjalanan
hibupku. Tetapi semua atas kehendak dan ridhonya, Dia yang membuat rasa itu
hadir, ada dan terus bersemayam di dalam hati ini. bersama kelemahan dan rendahnya seorang hamba,
akan terus berbuat dan berdoa untuk segala capaian yang dilakukan.
Restu kedua orang tua
menjadi pondasi dalam menyatukan niat suci ini, Seperti apa dan seberapa
beratnya beban yang akan dan sedang menghampiri perjalanan hidup ini, semua akan
ku terima dengan senang hati bersama kemampuan dan segala daya yang ada. Yakin
dan teguh untuk setiap liku perjalanan hidup yang akan ditempuh bersama ikatan
yang terucap dalam janji suci.
Beberapa bulan kita
menjalani bahtera rumah tangga yang masih terhitung hari, ijab dan qobul yang
seakan masih terngiang, namun telah berlalu 2 bulan lamanya. Badai kecil masih
mengiringi kebersamaan kita, riak riak kecil sesekali menghembus dengan
hempasan yang menggelitik menggoda, hingga pada akhirnya, ombak kecil tadi perlahan
menggumpal hingga memberikan hempasan yang cukup dahsyat mencoba mengiringi
perjalanan bahtera cinta kita.Dalam waktu 1 minggu,
serangkaian pemeriksaan atas perut yang terasa sakit hingga tak bisa bergerak telah
ditempuh, ternyata hasil memutuskan untuk operasi, harus segera, tidak bisa
menunggu lagi, karena akan semakin bahaya. Seakan titik balik kembali dimulai, semakin
legkap dan kompleks apa yang kita alami.
dengan segala Lelah
terbaring tak berdaya untuk berbuat banyak karena rasa nyeri yang harus
tertahan, air mata sekalipun bagai tak kuasa menetes, telinga yang selalu
mendengar rintihan yang terucap dari mulut akibat tubuh yang tak mendapati
kenyamanan dalam pembaringan, semua bagai kata yang tak terucap, suara yang tak
terdengar melihat yang tak tampak, tulisan yang tak terbaca, kata yang tak
ter-eja karena menyaksikan sosok yang tersayang dalam keadaan lemah di ruang
catleya no. 112 Rumah Sakit Bethesda. Tidak semua yang kau inginkan bisa kau
dapatkan, tidak semua yang kau minta akan diberikan, semua serba ditangguhkan,
semua harus tertahan mengingat keadaan tubuh yang masih belum mampu untuk
menerima dan mendapatkan apa yang kau minta dan yang kau inginkan.
Menginap beberapa malam
telah berlalu tanpa terasa, hingga semua keadaan semakin membaik. Bagaikan
fajar yang hadir untuk mnyapu malam menggantikannya menjadi siang, hingga
cahaya mentaripun terpancar menerangi bumi. Perlahan rasa sakit itu pergi,
semburat senyum mulai tampak di celah bibirmu, hati ini pun mulai mendapati
rasa tenang berselimut bahagia. Setiap kali pemeriksaan oleh dokter yang
didampingi suster, hasilnya pun selalu positif, yang artinya semuanya terus
membaik. Semangat untuk terus melakukan yang terbaik selalu terpancar, hingga
akhirnya kami-pun diizinkan untuk meninggalkan rumah sakit setelah 5 hari
lamanya sejak tanggal 18 Mei 2017 hingga 22 Mei 2017 menginap ditempat yang
bagus namun tidak ada seorangpun yang menginginkan untuk menjadi penghuni kamar
tersebut.
Kini ia hadir kembali dalam
keseharian dengan penuh canda tawanya, semua telah kembali pulih seperti semula,
seperti sebagaimana sebelumnya. Menghirup udara segar, dan menikmati kebebasan
bersama. Semoga semuanya selalu dalam keadaan baik dan dalam lindungan serta
ridhoNya.
Happy Anniversary istriku sayang…