Sedikitpun tak pernah
berkurang, apa yang dulu terlihat, apa yang dulu temui dari dalam dirimu,
hingga pada akhirnya tumbuh rasa yang tak pernah bisa ku mengerti sampai detik
ini.
Pernah aku tak
mempedulikan tentang semua rasa yang ada didalam hati terhadapmu, namun aku
hanya mampu bertahan beberapa waktu.
Aku masih saja seperti
dulu, dengan segala kekurangan dan kasih sayang yang tersimpan tak berkurang
sedikitpun bahkan justru bertambah/semakin mendalam rasa itu hadir dalam hati. Semua
yang ada padaku tentangmu, tak kuharapkan balasan dengan rasa yang sama,
lakukanlah seperti apa yang kau inginkan, berlalulah jika itu yang kau
kehendaki. Aku tak menginginkan dengan semua rasaku, membuatmu menjauh bahkan
murung atas setiap keadaan yang seharusnya kau selalu tersenyum.
Aku tak kan pernah
merubah keadaan komunikasi antara kita, meski sejuta rasa tersimpan dalam dada,
tak ingin kau mengetahui jika hanya akan menyakiti. Ku biarkan tumbuh dan
berkembang rasa ini dalam hati dengan atau tanpa sepengetahuanmu. Ku bahagia
dengan kedaan dan caraku yang seperti ini. Tak ku inginkan keterpaksaan hadir
diantara kita, karena rasa ini tumbuh dengan kemurnian yang suci tanpa
sedikitpun unsur penyedap selain kasih dan sayang yang tulus, aku tak kan
pernah memkasamu untuk merasakan apa yang aku rasa kan atau menerima atas semua
perasaanku untukmu.
Kini hiraukan saja
semua yang tak kau inginkan, auhkan, buang jauh-jauh jika kau tak menginginkan.
Aku akan tetap berdiri dengan segal tumpuhan rasa yang masih setia bersemi atas
nama cinta meski tak bisa ku berikan bukti secara nyata. Biarlah aku menikmati
semua rasa yang ada dalam hatiku, aku akan bahagia dengan kasih sayang yang ku
miliki untukmu dab tak tak pernah putus. Ku relakan kau berlalu bersama
bahagiamu, ku akan tetap tinggal ditempat dengan kesetiaan yang tak berhujung. Aku
akan tersenyum jika kebahagiaan memberikan senyum pula kepadaku, aku akan
terdiam dalam teriakan kecewa, aku akan tertawa dengan linangan air mata dan
aku tetap bertahan dengan kemunafikanku.