Tentang Cerita Hidup yang Pernah Ku Alami
Masih Bersama Setiaku. berawal dari semua yang tak pernah aku duga, hingga semua terjadi benar benar dilur dugaanku, semula aku takkan pernah mengira, jika ini menjadi bagian garis perjalanan hatiku. semua ku anggap baik baik saja, tanpa sedikitpun aku curiga, pada akhirnya aku menemukan satu tulisan yang menceritakan semua yang juga sangat membuatku harus berada pada dua arus, semua tertulis disini.
barulah aku mencoba menyadari semuanya, menncoba memahami apa yang sedang ku hadapi. kembali aku memperoleh penerangan dari sebuah tautan yang ku baca disini .
tak mampu aku dengan segala pertahanan yang ada padaku, karena aku menyadari akan keterbatasanku dalam segala hal, dinding hati ini tergoyah, roboh tanpa daya menerima gempuran yang begitu dahsyat akan rasa, hingga akhirnya:
SETIAKU MENANGIS
Di
bawah cahaya rembulan yang redup, tampak enggan memancarkan cahaya terang
seutuhnya. Seakan mengetahui apa yang sedang aku rasakan kala itu, malam yang
sangat dingin menyelimuti tubuh, merasuk ke dalam setiap pori-pori, terasa
namun tak terlihat.
Sinar
rembulan ini membuatku mengerti tentang kesetiaan yang harus terbenam oleh
penghalang yang menjadikan ia tak mampu berbuat banyak. Betapa rembulan dengan
setianya ingin selalu hadir pada setiap malam untuk memancarkan cahayanya ke bumi,
namun mendung menghalanginya, hingga bumi tampak gelap tanpa cahaya sang
rembulan. Sang rembulan tak pernah memperdulikan, akankah mereka yang
mendapatkan cahaya mengucapkan terimakasih atau mungkin justru mengacuhkannya,
namun ia selalu berusaha untuk memancarkan dengan penuh kesetiaannya.
kesetiaan
tak kan selalu berjalan mulus untuk melakukan dan menjalankan sesuatu yang kita
suka. Terhalang, tersakiti bahkan teracuhkan seakan tak berguna yang tak di anggap
selalu mengiringi kesetiaan. Jika setia
adalah suatu kebaikan tapi mengapa selalu menyakitkan, tangisan luapan air mata
tak pernah mampu meredam. Haruskan aku ingkar, lalu menyakiti mengkhianati hati
setiap mereka yang ku sayangi sehingga ia mengerti dan merasakan apa yang aku
rasakan, Rasa cinta kasih dan sayang ada pada setiap manusia, juga merupakan
hak setiap manusia untuk meluapkan dan mendapatkan rasa itu. Bukankah cinta dan
kasih sayang adalah suci, mulia dan indah, betapa bahagia dan sangat senang ketika
rasa itu hadir didalam hati, tak sedikitpun terasa tak enak, semua terlihat
sangat indah dan menyenangkan, penuh gairah dan tak ingin jauh terlebih
melepaskan kebahagiaan itu. tapi mengapa kesetiaan selalu teriring dengan
penderitaan yang juga sangat mendalam ketika rasa itu berbalik, hari-hari
serasa menyayat dengan tanpa henti, waktu yang terus berlalu seakan
meninggalkanku dalam jurang kepedihan hingga aku tak mampu meraih kebahagiaan.
Letihku
meronta hingga harus menerima keterpurukan sebagai kenyataan yang membuatku tak
mampu berbuat banyak. Bersama kasih dan sayang ku relakan dirimu pergi menjauh
dan meninggalkanku, Untukmu hanya doa yang terucap dari mulutku, semoga engkau
bahagia bersamanya.
ANW
3 MALAM 4
SEPTEMBER 2012