Rabu, 31 Agustus 2016

PETUALANGAN HATI


Tentang Cerita Hidup yang Pernah Ku Alami

Masih Bersama Setiaku. berawal dari semua yang tak pernah aku duga, hingga semua terjadi benar benar dilur dugaanku, semula aku takkan pernah mengira, jika ini menjadi bagian garis perjalanan hatiku. semua ku anggap baik baik saja, tanpa sedikitpun aku curiga, pada akhirnya aku menemukan satu tulisan yang menceritakan semua yang juga sangat membuatku harus berada pada dua arus, semua tertulis disini.
barulah aku mencoba menyadari semuanya, menncoba memahami apa yang sedang ku hadapi. kembali aku memperoleh penerangan dari sebuah tautan yang ku baca disini .
tak mampu aku dengan segala pertahanan yang ada padaku, karena aku menyadari akan keterbatasanku dalam segala hal, dinding hati ini tergoyah, roboh tanpa daya menerima gempuran yang begitu dahsyat akan rasa, hingga akhirnya:



SETIAKU MENANGIS
 Di bawah cahaya rembulan yang redup, tampak enggan memancarkan cahaya terang seutuhnya. Seakan mengetahui apa yang sedang aku rasakan kala itu, malam yang sangat dingin menyelimuti tubuh, merasuk ke dalam setiap pori-pori, terasa namun tak terlihat.
Sinar rembulan ini membuatku mengerti tentang kesetiaan yang harus terbenam oleh penghalang yang menjadikan ia tak mampu berbuat banyak. Betapa rembulan dengan setianya ingin selalu hadir pada setiap malam untuk memancarkan cahayanya ke bumi, namun mendung menghalanginya, hingga bumi tampak gelap tanpa cahaya sang rembulan. Sang rembulan tak pernah memperdulikan, akankah mereka yang mendapatkan cahaya mengucapkan terimakasih atau mungkin justru mengacuhkannya, namun ia selalu berusaha untuk memancarkan dengan penuh kesetiaannya.
kesetiaan tak kan selalu berjalan mulus untuk melakukan dan menjalankan sesuatu yang kita suka. Terhalang, tersakiti bahkan teracuhkan seakan tak berguna yang tak di anggap selalu mengiringi kesetiaan.  Jika setia adalah suatu kebaikan tapi mengapa selalu menyakitkan, tangisan luapan air mata tak pernah mampu meredam. Haruskan aku ingkar, lalu menyakiti mengkhianati hati setiap mereka yang ku sayangi sehingga ia mengerti dan merasakan apa yang aku rasakan, Rasa cinta kasih dan sayang ada pada setiap manusia, juga merupakan hak setiap manusia untuk meluapkan dan mendapatkan rasa itu. Bukankah cinta dan kasih sayang adalah suci, mulia dan indah, betapa bahagia dan sangat senang ketika rasa itu hadir didalam hati, tak sedikitpun terasa tak enak, semua terlihat sangat indah dan menyenangkan, penuh gairah dan tak ingin jauh terlebih melepaskan kebahagiaan itu. tapi mengapa kesetiaan selalu teriring dengan penderitaan yang juga sangat mendalam ketika rasa itu berbalik, hari-hari serasa menyayat dengan tanpa henti, waktu yang terus berlalu seakan meninggalkanku dalam jurang kepedihan hingga aku tak mampu meraih kebahagiaan.
Letihku meronta hingga harus menerima keterpurukan sebagai kenyataan yang membuatku tak mampu berbuat banyak. Bersama kasih dan sayang ku relakan dirimu pergi menjauh dan meninggalkanku, Untukmu hanya doa yang terucap dari mulutku, semoga engkau bahagia bersamanya.




ANW
3 MALAM 4 SEPTEMBER 2012
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar